Minsel, kawanuainfo.com — Dokumen resmi sejarah berdirinya Desa Malola akan dirilis malam ini, Senin (12/5/2025).

Sejarah desa yang akan dirilis mencakup informasi awal mula berdirinya Desa Malola, Tahun, latar belakang nama desa, struktur pemerintahan pertama, serta peristiwa-peristiwa penting yang membentuk identitas desa.

Peluncuran sejarah desa Malola ini akan dilakukan dalam acara seminar sejarah desa.

Penyusunan dokumen ini melibatkan tim khusus yang terdiri dari perangkat desa, sejarawan lokal, dan beberapa anggota masyarakat dengan latar belakang Pendidikan yang berbeda.

Ketua tim penyusun Sejarah Desa Malola Elias Pangkey mejelaskan, proses pengumpulan data berlangsung sedikit lama dan melibatkan penelusuran arsip, wawancara, hingga kunjungan ke situs-situs bersejarah desa.

Dalam pelaksanannya, lanjut Pangkey, Pemdes sangat mengapresiasi akan kegiatan Seminar Penulisan Sejarah Desa Malola ini karena sangat membantu Generasi muda kedepan untuk mengetahui Identitas desa mereka.

“Dan dampaknya untuk kita semua adalah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan sejarah dan budaya desa, memberikan kesempatan bagi masyarakat desa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang sejarah desa, membantu pemerintah desa dalam mengembangkan program-program yang berbasis pada sejarah dan budaya desa,” jelas akademisi yang juga merupakan tokoh desa tersebut.

Ia menuturkan, langkah-langkah yang di ambil oleh pemerintah dalam rangka persiapan Seminar sangat baik dan terstruktur. Ini dibuktikan kerja sama dengan akademisi dan praktisi dalam mengembangkan kurikulum penulisan sejarah desa.

“Selain itu Pemdes juga Bersiap menyediakan sumber daya dan dukungan untuk pelaksanaan seminar dan penulisan sejarah desa. Kedepan hasil seminar dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan program-program pembangunan desa yang berkelanjutan,” tuturnya.

Kepala Desa Malola, Cianly Liando mengatakan, bahwa penyusunan sejarah ini merupakan bagian dari upaya pelestarian nilai-nilai budaya dan identitas lokal yang selama ini hanya diketahui secara lisan.

“Kami merasa perlu mendokumentasikan sejarah desa agar generasi muda bisa memahami asal-usul tempat tinggal mereka dan menghargai perjuangan para pendahulu,” ujar Liando.

Cianly mengungkapkan, acara Workshop Sejarah Desa Malola yang bertajuk Merawat Sejarah, Menyongsong Masa Depan: Membangun Identitas Malola, digelar malam ini, Senin (12/5/2025).

“Akan digelar di balai desa dan akan dihadiri oleh tokoh masyarakat, perangkat desa, serta warga desa Malola raya,” jelasnya.

Hal ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat.

Salah satu warga, Harlen Raintung, menyatakan rasa bangganya terhadap langkah Pemdes.

“Akhirnya sejarah desa kami tidak hanya jadi cerita dari mulut ke mulut, tapi bisa dibaca dan dipelajari siapa saja,” tuturnya.

Saya berharap Pemdes dapat mencetak buku sejarah tersebut dalam jumlah tertentu dan menyediakannya di kantor desa juga untuk sekolah-sekolah setempat. “Lebih baik juga jika bisa dibuat versi digitalnyadan diunggah ke situs resmi desa agar dapat diakses lebih luas,” harap Hani Sinaulan yang juga merupakan warga masyarakat setempat.

Adapun tim penyusun Sejarah Desa Malola terdiri dari Cianly Liando selaku kepala desa juga sebagai pelindung dan penanggungjawab, Elias Pangkey selaku ketua, Boyke Tumanduk selaku wakil ketua, Harly Pangkey selaku Sekretaris, dan Tim Penulis Billy Pinatik , Swingly Liow, Yosua Sinaulan, Novita Rompas, serta Yolanda Liando. (*/Red)