Sulut, kawanuainfo.com – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Selasa (28/10/2025).
Satu momen menarik terjadi di sela-sela rapat, dimana anggota DPRD Sulut Remly Kandoli menyerahkan langsung sebuah dokumen kepada Kepala Dinas (Kadis) PUPR Deicy Paath.
Apa yang dilakukan Remly tersebut, jarang terjadi dalam rapat-rapat di DPRD Sulut sebelumnya, sehingga menarik perhatian peserta rapat maupun awak media.
Usai rapat, Remly pun memaparkan isi dalam dokumen tersebut guna menjawab rasa penasaran para awak media.
Legislator PDIP itu menjelaskan, dokumen tersebut merupakan proposal yang berisikan sejumlah aspirasi masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara yang ia terima, baik saat masa reses maupun saat dirinya melakukan peninjauan langsung.
“Itu proposal untuk ruas jalan yang Pontak Lobu, ruas jalan Ratahan Amurang, dan ruas jalan Pangu Atep, yang menjadi kewenangan Provinsi,” jelas legislator berlatar belakang pelaut tersebut.
Selain masalah infrastruktur jalan lanjut Remly, dalam proposal tersebut pun dipaparkan hal yang tak kalah penting yakni perbaikan bendungan dan irigasi.
Ia menerangkan dimana, irigasi dan bendungan pun harus menjadi perhatian serius, mengingat hal tersebut merupakan salah satu sarana pendukung dalam mewujudkan program asta cita Presiden yakni swasembada pangan.
“Irigasi juga, irigasi Lahendong satu, dua dan tiga, dan juga bendungan, jadi itu yang saya kasih tadi, karena asta cita Presiden, salah satu pilar swasembada pangan kan itu irigasi dan bendungan,” terangnya.
Gaya ‘tembak langsung’ legislator dapil Minsel-Mitra itu dalam menyampaikan aspirasi masyarakat pun dinilai unik namun efektif.
Lantas, apa yang mendorong Remly mencari gaya baru memperjuangkan aspirasi konstituennya?
Menjawab rasa penasaran tersebut, Remly pun menjelaskan, yang menjadi faktor pendorong yakni keresahan, dimana aspirasi yang sama sudah beberapa kali ia sampaikan namun tak kunjung terealisasi.
Sebagai anggota DPRD yang dipercayakan memikul amanah masyarakat lanjut Remly, dirinya punya tanggungjawab besar menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan konstituennya.
“Karena terus terang, periode pertama saya jadi dewan dimana sebelumnya background saya sebagai pelaut, saya bersyukur jadi dewan ini, tapi yang bikin saya tidak bisa tidur itu apa, sudah tiga kali saya reses, dari tiga kali rangkuman reses itu rata-rata usulannya sama dan tidak ada satupun yang direalisasi dalam satu tahun ini,” ungkap kakak kandung Bupati Minahasa Tenggara itu.
Sehingga, sambung Remly, apa yang ia tunjukan di RDP kali ini merupakan bentuk penegasan dalam memperjuangkan suara masyarakat yang diwakilinya, dengan harapan setiap usulan yang disampaikan dapat menjadi perhatian pemerintah.
“Makanya tadi saya sudah agak keras menyuarakan itu, untuk supaya dialokasikan dana untuk ruas jalan Pontak Lobu, Ratahan Amurang dan juga Pangu Atep dan juga irigasi lahendong satu dua dan tiga begitu juga bendungan,” paparnya.
Inovasi Remly dalam cara memperjuangkan aspirasi ini pun rupanya efektif dan berbuah manis.
Remly menuturkan, setelah melalui berbagai diskusi yang cukup alot dalam RDP yang digelar diruang rapat komisi III DPRD Sulut itu, usulan yang ia sampaikan pun mendapat respon positif dari Kepala Dinas PUPR Deicy Paath.
“Jadi itu tadi saya sudah serahkan, menurut ibu kadis untuk jalan sudah ada dana, tinggal yang dari pangu itu mereka mau survey dulu untuk alokasi dana perbaikan jalan tersebut,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan