Manado, KawanuaInfo.com — Komunitas media sosial New Be Familly (NBF), mengeluhkan sikap seorang pria asal Minahasa Utara bernama Jhon N.L Bawiling yang berprofesi sebagai pelaut yang diduga telah kabur dan tidak membayar kewajibannya.
Diketahui, Jhon ikut dalam arisan bersama NBF sejak bulan Maret 2025 dan seharusnya menyetor uang arisan kepada peserta arisan di Komunitas setiap bulan.
Namun, hingga jatuh tempo, Jhon tidak pernah menyetor dan justru menghilang tanpa kabar.
Ketua NBF Natalia Pesik mengaku pihaknya telah berkali-kali berupaya menghubungi Jhon melalui panggilan di beberapa nomor What’s app namun tidak ada respon.
“Kami sudah berupaya menghubungi melalui panggilan dan chat di nomor What’s app tapi tidak pernah di respon,” ungkap Natalia Kamis, (26/6/2025).
“Sangat disayangkan, Jhon yang menjadi mitra dalam komunitas itu berperilaku demikian atau tidak memenuhi kewajibannya, padahal dia sudah menerima uang arisan yang disetorkan oleh teman-teman komunitas,” sambung Natalia.
Senada dengan Ketua NBF, bendahara arisan NBF Meyda juga mengaku bahwa lelaki asal Minahasa Utara yang berprofesi sebagai pelaut itu tidak pernah merespon saat di minta untuk menyetor uang arisan.
“Kami telah berupaya menghubunginya tetapi tidak dijawab bahkan sampai saat ini tidak ada kabar di mana dia berada,” terang Meyda.
Beberapa peserta juga mengaku sudah menghubungi Jhon, tapi semua nomor tidak aktif.
Belakangan diketahui, Jhon sedang berada di Makasar dan akan kembali ke pekerjaannya sebagai pelaut.
“Kami buka ruang mediasi jika Jhon atau pihak keluarganya ingin menyelesaikan secara baik-baik,” ucap Meyda.
Pelak saja tindakan Jhon itu jelas merugikan seluruh peserta arisan dan tidak menunjukkan itikad baik.
Bagi warga lain, bahkan bagi perusahaan perkapalan yang ingin mempekerjakan pria bernama Jhon N.L Bawiling harap lebih berhati-hati.
Berikut adalah ciri-ciri umum penipu uang arisan yang sering terjadi di lingkungan komunitas, kantor, atau kelompok sosial:
Ciri-Ciri Penipu Uang Arisan
– Sering Telat Bayar / Banyak Alasan
Awalnya suka telat setor dengan berbagai alasan: gaji belum masuk, HP rusak, rekening error, atau “lagi ada keperluan mendadak”.
– Tiba-tiba Sulit Dihubungi
Saat ditagih, mulai tidak aktif di grup, jarang balas pesan, atau HP tidak bisa dihubungi.
– Suka Pinjam Uang Tambahan
Kadang meminjam uang ke sesama peserta arisan dengan janji akan dibayar sekaligus dengan arisan.
Padahal itu modus menggandakan kerugian.
– Tidak Pernah Mau Jadi Panitia
Hanya mau ikut arisan, tapi menghindar jika diminta bantu mengelola atau memegang kas.
Biasanya ini karena takut identitas dan alurnya terlalu jelas.
– Nama dan Identitas Tidak Jelas
Tidak mau memberikan data lengkap seperti KTP, alamat rumah, atau nama lengkap.
Bahkan ada yang pakai nama samaran di grup.
– Suka Berpindah-Pindah Kelompok Arisan
Baru gabung sebentar, sudah pindah ke arisan lain.
Biasanya pelaku ini mengincar beberapa arisan sekaligus.
– Minta Diundi Lebih Awal (Tapi Belum Bayar Tuntas)
Modus klasik: minta jatah arisan lebih awal padahal setoran belum lunas, lalu setelah cair kabur.
– Tiba-tiba Menghilang / Pindah Tempat Tinggal
Ini tanda bahaya paling besar.
Setelah uang masuk, pelaku kabur, tidak tinggal di alamat yang biasa, dan tidak ada kabar sama sekali.
Tips Hindari Penipuan Arisan:
– Buat aturan tertulis dan transparan.
– Minta data identitas peserta lengkap.
– Jangan kasih jatah arisan sebelum semua iuran lunas.
– Gunakan rekening bersama atau pencatatan digital.
(Erga)
Tinggalkan Balasan