Manado, kawanuainfo.com – Seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Dian Harapan Manado yang berada di Kelurahan Ranotana, diduga menjadi korban bullying secara fisik oleh temannya.

Bocah berinisial A (7) didorong hingga terjatuh oleh teman sekelasnya, mengakibatkan dahinya terbentur.

Kepada awak media kawanuainfo.com, orang tua korban berinisial F mengungkapkan kronologi insiden yang menimpa anaknya, dimana kejadian tersebut terjadi usai mata pelajaran olahraga renang.

F menerangkan, berdasarkan penjelasan korban A, dirinya terjatuh akibat didorong temannya saat berada di kamar mandi, dimana sebelumnya korban A diajak untuk bermain sliding oleh temannya namun ia menolak.

“Saya sudah pesan ke anak, jangan main begitu karena bahaya, nah makanya si anak tidak mau, terus didorong temannya, karena di kamar mandi mungkin licin lantainya, si anak terjatuh,” jelas F.

Akibatnya, dahi korban A terbentur di lantai kamar mandi hingga menimbulkan lebam.

F menambahkan, setelah insiden tersebut, dirinya harus melakukan observasi terhadap kondisi korban pasca mengalami benturan.

“Saya harus observasi satu kali dua puluh empat jam, sampai tadi malam sih saya tanya kalau si anak merasakan mual, tapi dia bilang tidak,” terang F.

F pun mengaku sudah bertemu dengan keluarga anak yang mendorong korban A dan melakukan mediasi.

Namun, dirinya sangat menyayangkan pengawasan pihak sekolah dalam proses belajar mengajar yang dinilai masih kurang, sehingga insiden tersebut terjadi saat jam belajar.

“Sudah bertemu dengan orang tua dan si anak, dan sudah saya tegur, saya juga mengerti namanya masih anak-anak, jadi saya sudah tidak permasalahkan, tapi masalahnya memang di pengawasan pihak sekolah,” tuturnya.

Sementara itu, terkait insiden tersebut pihak sekolah enggan memberikan penjelasan lebih.

Kepala Sekolah SD Dian Harapan Manado Dalpin Tanan, saat dimintai keterangan terkait prosedur pengawasan dalam mata pelajaran olahraga renang mengatakan, hal tersebut merupakan urusan internal sekolah dengan orang tua korban.

“Jalur komunikasi, konfirmasi segala macam dengan apapun yang terjadi di sekolah, itu kita langsung dengan orang tua, sehingga untuk detail-detailnya kita tidak bisa sampaikan,” tandasnya. (Red)